Tuesday, May 10, 2016

Teori Penulisan Bahasa Iklan

Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya adalah menggiring orang pada gagasan. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. 

Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau took yang dijalankan dengan konpensasi biaya tertentu. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. 
Iklan yang memiliki daya tarik termasuk iklan yang berguna untuk memancing tanggapan (respons) dari konsumen. Supaya berdaya tarik maka materi iklan diterjemahkan dalam eksekusi iklan. Dalam hal ini, kategori yang dipakai rasional dan emosional, atau kombinasi keduanya.

Sebuah produk atau jasa wajib memposisikan diri untuk menempatkan citra produk atau jasa ke dalam benak konsumen. Untuk itu, hal-hal spesifik yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain, atribut, harga, kualitas, penggunaan, persepsi pemakai, dan kategori produk. Yang tak kalah pentingnya adalah mencari dan menempatkan posisi khusus dalam pikiran konsumen. 
Bahasa dalam iklan dituntut untuk mampu menggugah, manarik, mengidentifikasi, manggalang kebersamaan, dan mengkomunikasikan pesan dengan koperatif kepada khalayak (Stan Rapp & Tom Collins, 1995: 152). Dengan demikian, struktur kata dalam penulisan iklan adalah:
1.      Menggugah: mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
2.      Informatif: kata-katanya harus jelas, besahabat, komunikatif, dan tidak bertele-tele apalagi sampai mengabaikan durasi penayangan.
3.      Persuasif: rangkaian kalimatnya membuat target audience senang, nyaman, dan tentram.

Untuk menyampaikan gagasan pikiran tersebut dalam suatu bahasa, seorang penulis iklan harus mengetahui aturan-bahasa tersebut, seperti tata bahasa, kaidah-kaidahnya, idiom-idiomnya, nuansa atau konotasi sebuah kata, dan sebagainya. Syarat ini adalah syarat yang mutlak.
Gaya bahasa dan jenis kata dalam iklan yang dibuat untuk surat kabar tentu berbeda dengan iklan yang dibuat untuk ditayangkan di radio atau televisi. Sebab surat kabarmemeningkan mata dan dapat diamati orang dengan lama. Semenrata radio mementingkan telinga dan televise memeningkan mata dan telinga. Kedua yang terakhir ini bersifat sekelebat.
Selain itu, bahasa yang dipakai dalam pembuatan iklan harus mampu mengarahkan target audience untuk membeli, menggunakan, atau beralih ke produk jasa yang diiklankan. Tentu saja, perlu juga diperhatikan apakah produk yang diiklankan baru ataukah sudah lama. Gaya dan jenis bahasa yang dipakai pun harus sesuai dengan target audience.
Dalam kaitan dengan kebahasaan, ternyata ada dua jenis bahasa yang harus dibedakan. Kedua jenis bahasa itu berkaitan dengan bahasa normatif dan bahasa deskriptif. Kedua jenis bahasa ini ternyata juga memiliki serbaneka laras bahasa komunikasi. Oleh karena itu, serbaneka laras bahasa komunikasi perlu mendapat perhatian, seperti laras jurnalistik, laras SMS (surat-menyurat singkat, seperti EGP: emang gue pikirin, KDL: kesian deh lo, BKT: bau ketek, dan !@*?(^^|$: bingung), laras iklan (aku dan kau suka dancow), laras prokem dan gaul (nyokap, bokap, dugem). 

Di samping laras bahasa yang wajib mendapat perhatian, ada pedoman kebahasaan yang digunakan untuk bahasa iklan, seperti:

1. Mudah untuk dipahami konsumen; 
2. Sederhana bahasanya dan jernih pengutaraannya; 
3. Tanpa kalimat majemuk; 
4. Kalimatnya aktif, bukan kalimat pasif; 
5. Bahasanya padat dan kuat;
6. Bahasanya positif, bukan bahasa negatif;

Untuk menulis naskah dengan menggunakan bahasa Indonesia, mereka harus menguasai EYD. Agar maknanya dapat ditangkap oleh target audience. Bahasa harus mengandung makna ketika kita ungkapkan pada orang lain, agar mereka memahami apa yang kita ungkapkan tersebut. Bahasa yang informatif, menerangkan 5W+1H secara jelas dan singkat sesuai dengan hal yang akan di-iklankan nanti. 
Pada umumnya bahasa iklan memiliki prinsip sebagai berikut :
1.      Iklan berisi pernyataan yang jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku. 
2.      Iklan berisi pernyataan yang jauh dari unsur menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara,agama, susila, adat, budaya, suku dan golongan.
3.      Iklan berisi pernyataan yang menjiwai asas persaingan yang sehat. 



Teori Penulisan Bahasa Iklan Menurut Saya:

Iklan merupakan suatu alat yang penting untuk mempromosikan atau memperkenalkan suatu barang/produk dan jasa dari para produsen kepada para konsumen, para produsen akan mencari cara untuk menarik, membujuk, dan mengajak para konsumen untuk membeli produk mereka.
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam membuat iklan, seperti:
1.      Bahasa yang digunakan merupakan bahasa yang komunikatif dan informatif  yang dapat dipahami dan dimengerti oleh khalayak umum;
2.      Iklan harus bersifat persuasif dan menarik;
3.      Iklan menggunakan bahasa yang jelas, singkat, dan tidak bertele-tele;
4.      Tidak memakan durasi waktu yang banyak.

Selain menarik, iklan juga harus mengandung enam unsur yang ada pada konsumen, yaitu:
1.      Kesadaran
2.      Knowledge/pengetahuan
3.      Liking/kesukaan
4.      Preference/preferensi
5.      Conviction/keyakinan

1 comment:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete