Definisi Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar adalah suatu pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial yang timbul dan
berkembang, yang diwujudkan oleh masyarakat dengan menggunakan
pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan
dalam ilmu-ilmu sosial.
Definisi Fenomena Sosial
Fenomena Sosial dapat diartikan sebagai gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dan dapat diamati dalam kehidupan sosial.
Review Film Denias
Di balik kehidupan alam dan kekayaan
sumber daya alam serta keunikan kehidupan suku-suku asli, tanah papua
ternyata menyimpan satu kisah yang mengisaratkan keteguhan hati seorang
anak manusia untuk berjuang dan berpetulang menghadapi setiap tantangan
dan kesempatan menuju hidup yang baru. Film bertajuk DENIAS, SENANDUNG
DI ATAS AWAN, ini bercerita tentang sosok kehidupan Denias (Albert 'AFI
Junior' Fakdawer) yang terlahir sebagai anak seorang petani dari sebuah
suku yang hidup di pedalaman di kampong Arwanop. Film besutan sutradara
John De Rantau ini juga menampilkan beragam sisi budaya perjalanan
hidup seorang manusia papua, mulai dari upacara memakai koteka, upacara
duka mandi Lumpur dan potong jari.
Dunia Denias sendiri pada awalnya digambarkan tak beda jauh dengan
anak-anak desa seumurnya, dunia Denias hanya bermain dan bersekolah
serta membantu ayah di ladang. Semua sama, hanya kepekaan dan kekuatan
hati yang membuat Denias berbeda. Denias tak bisa melupakan pembicaraan
dan nasehat orang tua seputar betapa pentingnya sekolah. Betapa luas
dunia yang bisa dimasukinya dengan bersekolah yang bisa membuatnya
menjadi pintar. Demi bisa mengenyam pendidikan, Danias rela berjalan
kaki seorang diri selama sepuluh hari melewati gunung, ngarai, hutan dan
sungai. Sayang, setibanya di sekolah yang dituju, Danias tak bisa
langsung masuk ke sekolah tersebut. Namun niat dan kesungguhan Danis
mengetuk hati seorang guru (Mathias Muchus), dan dengan kebaikan dan
perhatian Pak Guru, Danias bisa masuk ke sekolah dan menikmati nikmatnya
duduk di bangku sekolah. Tak terkirakan betapa bahagia hati Danias.
Sayang, hidup tak semulus lengkungan pelangi yang indah di kaki gunung
Jawawijaya. Momentum hidup Denias seakan berhenti saat rentetan
peristiwa duka menerpanya. Mama Denias (Audry Papilaja) yang selama ini
menjadi salah satu penyemangat hidupnya telah tiada ditelan tragedi
kebakaran yang menghanguskan honai keluarga mereka. Kepergian mama
Denias disusul dengan pulangnya Pak Guru ke tanah jawa karena isterinya
yang sakit keras. Padahal pak Guru lah yang selama ini selalu
menyediakan kesempatan untuk belajar sekaligus selalu menantang Denias
untuk mengerjakan soal yang lebih sulit. Pak guru juga yang membukakan
mata Denias bahwa anak dari pedalaman papua bisa maju dan juga pintar.
Yang pasti, DENIAS, SENANDUNG DI ATAS AWAN mampu memberikan warna lain
dalam khasanah perfilman tanah air. DENIAS ringan, mudah dicerna dan
bisa ditonton semua anak. DENIAS juga memberikan sebuah kekuatan,
kekayaan dan keindahan alam Papua yang terlihat sengaja dieksploitasi
Alenia Pictures. Yang pasti DENIAS sukses memberikan tontonan menghibur
dan sarat nilai budaya Indonesia, dan benar-benar dipersembahkan untuk
anak Indonesia.
Analisa Fenomena Sosial (Kemiskinan)
Fenomena Sosial yang terjadi dalam film ini adalah kemiskinan, kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang tidak
sanggup memilihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan
kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisik
dalam kelompok tersebut. Dan dapat diartikan juga sebagai kesenjangan
ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok
masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan
rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah
garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak
negara-negara berkembang (LDCs), tidak terkecuali di Indonesia.
Denias, seorang anak yang berasal dari kampung Arwanop, Papua, mempunyai tekad yang kuat untuk tetap bersekolah meskipun banyak keterbatasan yang dimilikinya. Ia harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 10 hari untuk sampai di sekolahnya dengan berjalan. Ia merupakan anak dari seorang petani miskin yang tidak pernah merasakan bangku pendidikan. Setelah ditinggal mati oleh Ibunya, Denias tinggal hanya berdua dengan ayahnya saja. Ketika ia ingin kembali bersekolah, ayahnya melarangnya, karena ia dipaksa untuk membantu ayahnya bekerja diladang, dan bersekolah bukan kewajiban menurut ayah Denias. Ini merupakan contoh efek kemiskinan yang membuat orang-orang didalamnya tidak bisa berpikir untuk mencari cara untuk merubah takdir kehidupannya. Dimana ayah Denias tidak mau anaknya bersekolah karena menurutnya tidak akan merubah kehidupan dan hanya membuang-buang waktu saja. Ini yang mengakibatkan kehidupan di Papua terbelakang dan tidak merata. Para orang tua tidak berpikir bahwa pendidikan itu penting, dan dapat memajukan cara berpikir anak-anak mereka untuk menjadi orang-orang sukses di masa mendatang. Keterbatasan di Papua juga menyebabkan ketimpangan sosial dimana banyak pihak asing berdatangan untuk mengambil kekayaan alam papua, mereka membangun tambang emas, membangun sekolah elit, rumah-rumah mewah, pusat perbelanjaan yang hanya boleh dimasukki oleh orang-orang kaya dan terpandang, mereka pun sebenarnya berbagi sebagian kecil keuntungan mereka kepada penduduk, namun pembagian itu jelas hanya sampai ke segelintir orang atau oknum yang hanya ingin memperkaya diri mereka sendiri, ketua suku, kepala-kepala daerah, tapi penduduk Papua yang lain, tetap miskin. Cukup miris melihat kondisi penduduk Papua yang kini masih hidup terpuruk dalam kemiskinan.
Additional Informations got from:
http://perfilman.pnri.go.id/kliping_resensi/detail/207
http://imahganesha.blogspot.com/2012/03/fenomena-sosial-atau-gejala-gejala.html
http://imahganesha.blogspot.com/2012/03/fenomena-sosial-atau-gejala-gejala.html